First Kiss bag 7 by Tatah Bunda Qirania. Ruqaiyah menemui Jodha dia mengikuti Jodha sampai ke kamarnya. Di lihatnya Jodha sedang tengkurap dan menangis di tempat tidurnya. Ruqaiyah mencoba menenangkan Jodha “ Jodha aku tau kau tidak suka dengan pernikahan ini aku bisa membantumu membatalkannya. Kau punya kekuasaan yang bisa dengan mudah membuat usaha Jalal bangkrut bahkan kau bisa menundukkan nya sehingga tidak perlu bagimu menerima pernikahan ini” Ujar Ruqaiyah mencoba membujuk Jodha. Jodha yang mendengar itu menjadi muak, sangat muak. Dengan mata yang basah Jodha menatap Ruqaiyah. “ Tidak aku tidak perlu melakukan itu karena aku juga menyukai Tuan Jalaludin” Bak disambar petir Ruqaiyah tercengang matanya mulai berkaca – kaca “ Tidak mungkin, bagaimana kau bisa kenal dengan dia? Jodha dia tidak pantas untuk mu” Ruqaiyah dengan nada yang tidak terima berusaha menjelek-jelek kan Jalal. “ Lalu siapa yang pantas buat dia? KAU?” Jodha bertanya kepada Ruqaiyah tapi Ruqaiyah terdiam tidak sanggup memngeluarkan kata-kata. Di dalam hatinya dia masih mencintai Jalal tapi dia juga tidak bisa menerima jika Jalal akan menikah dengan anak tirinya. Ruqaiyah pergi begitu saja dari kamar Jodha. Jodha hanya menatap punggung itu dengan tatapan yang sangat benci. “ Kenapa aku mengenal kalian semua, membuat dunia ku sangat sesak” batin Jodha merutuki nasibnya.
Malam yang gemerlap di penuhi oleh lampu warna-warni dan dentuman musik yang sangat keras, Jalal sedang merayakan kegembiraannya di sebuah club. Banyak teman koleganya dan juga wanita yang menemaninya. “ Woy ada pesta apa ini? Bukan kah kau selalu mabuk selama ini tapi akhir-akhir ini kau jarang kemari” Ucap James salah satu teman Jalal yang sering ke club itu. Jalal hanya tertawa menanggapi ocehan James itu, “ Sudahlah aku akan mentraktir kalian semua untuk malam ini, ayo sayang tuangkan minuman untuk ku” Ucap Jalal kepada teman – temanya dan juga wanita seksi dengan baju minim yang selalu menempel di sebelah nya. Mendengar Jalal yang akan mentraktir teman – temannya bersorak sangat bahagia. Pesta pun dimulai Jalal dan teman wanitanya menari di lantai dansa. Mereka menari sangat bahagia sampai hampir kehabisan nafas karena padatnya club itu. Jalal dan teman wanitanya kembali ke tempat duduknya, tapi betapa terkejutnya Jalal ketika dirinya menangkap sesosok gadis yang sangat dia kenal, Gadis itu sudah duduk dimana tadi duduk, dia menyandarkan badannya dan melipatkan tangan di dada sambil menatap tajam ke araj Jalal.
“ Oh nona Jodha kau datang ke pesta kita juga?” Tanya Jalal dengan nada yang sedikit terkejut. Jodha hanya menatap Jalal dan wanita yang di sebelahnya. Jalal bahkan tidak sadar kalau tangannya masih merangkul pinggang wanita itu. “ Ada yang aku bicarakan dengan mu. Kita ke VVIP Room” ucap Jodha yang langsung pergi begitu saja dari hadapan Jalal. Jalal mengikuti Jodha dan langsung duduk di Sofa tepat di depan Jodha. Jodha memberikan setumpuk kertas kepada Jalal. Jalal mengernyitkan alisnya setelah membaca isi kertas itu. “ Kau bermaksud membuat pernikahan kita menjadi pernikahan kontrak?” tanya Jalal tak mengerti. “ Benar, kenapa? Kau tidak berniat menikah seterusnya dengan ku kan?” Jodha bertanya kepada Jalal yang masih dengan wajah bingung. “ Tentu saja tidak. Mana ada orang yang mau menikahi gadis galak sepertimu” Jalal menyanggah pertanyaan Jodha. “ Kalau begitu tidak ada yang sulit ketika kamu harus menandatangi kontrak ini”ucap Jodha sambil memberikan bulpoint kepada Jalal. “ baiklah aku akan menuruti semua apa yang kamu tulis tapi kau juga harus menuruti semua yang aku perintah dan jangan pernah ikut campur akan kehidupan ku, setelah kontrak ini berakhir aku akan serahkan aset ibu mu” Tantang Jalal. Yah seorang Jalaludin tidak akan mungkin berakhir tanpa memperoleh kartu AS.
“ Baiklah aku setuju” ini lah ucapan terakhir yang bisa Jodha lontarkan. Tidak ada yang bisa di selesaikan tanpa adanya deal yang sangat menguntungkan. Kontrak itupun akhirnya di tanda tangani oleh kedua belah pihak. Jodha langsung berdiri dan akan pergi dari tempat itu. “ Kau mau kemana nona Jodha?” tanya Jalal menghentikan langkah Jodha. “ Pulang” Jawab Jodha singkat dan melanjutkan langkahnya tapi Jalal lagi – lagi menghalanginya. “ Temani aku menikmati pesta hari ini” perintah Jalal “ APA? Bukannya kamu sudah ada teman wanita mu? Suruh dia saja jangan ganggu aku. Aku sangat pusing” Protes Jodha kepada Jalal. Jalal akhirnya mendekat kearah Jodha. “ Bukankah kau sudah menandatanginya nona Jodha. Kau harus menuruti semua keinginan ku” Ucap Jalal berbisik di telinga Jodha. Jodha hanya memejamkan matanya dan menghembuskan nafas sebal “ SIAL” itu kata yang Jodha lontarkan sebelum tangan Jalal menggandengnya menuju teman – temannya. “ Wo.WoWo. kau bawa siapa lagi itu men” tanya James yang kaget ketika Jalal menggandeng Jodha. “ James kenalkan dia Calon istri ku” Jawab Jalal sambil tersenyum ke Jodha. Jodha dengan senyum yang terpaksa membalas jabat tangan James. “ Wo. Dia sangat cantik men” kata James membuat Jalal tertawa lebih lebar. Jodha dan Jalal duduk sangat dekat di hadapan teman – teman Jalal. Mereka seakan menampilkan sepasang kekasih yang sangat romantis. Jodha berulang kali ingin berdiri tapi Jalal menahannya.
Ruqaiyah dengan tampang yang sangat kusut kali ini dia harus mengurus persiapan pernikahan Jodha. “ Jalal bahkan pernikahan mu dengan orang lain tapi aku yang harus mempersiapkannya kau tau betapa sakitnya hati ku melakukan ini?” Jodha berbicara kepada dirinya sendiri ketika harus mempersiapkan pernikahan orang yang dia cintai. Ruqaiyah sibuk mempersiapkan gaun Jodha, dan segala sesuatunya. Dia juga yang memesan design undangan. Bahkan dia juga merasa sangat marah ketika harus melihat kemesraan Jodha dan Jalal di depan matanya. Kali ini Jodha harus Fitting baju dan juga Jalal. Mereka seakan tak menghiraukan Ruqaiyah yang menatapnya dengan pandangan sangat cemburu. “ Kau sangat cantik menggunakan gaun hijau itu sayang ku” ucap Jalal kepada Jodha yang hanya di balas senyuman oleh Jodha. “ Setelah kalian selesai berikan gaun itu kepada Mrs. Shanty dia yang akan menyiapkannya, masih ada yang harus aku urus jadi aku pergi dulu” Ruqaiyah menyelah kemesraan mereka berdua dan pamit pergi. Setelah kepergian Ruqaiyah , Jalal dan Jodha kembali ke sikapnya masing – masing bahkan Jodha langsung masuk kamar ganti dan mengganti pakaiannya. Bahkan pelayan yang tadi memuji mereka kini menampakkan wajah yang bingung akan sikap dingin mereka berdua.
“ Ayo cepat antarkan aku ke kantor” Ucap Jodha kepada Jalal. Jodha tidak membawa mobil karena memang Jalal yang menjemout Jodha setelah dapat telepon dari ruqaiyah kalau baju pengantinnya sudah jadi. “ Kau pulang sendiri saja. Aku ada rapat di kantor” ucap Jalal sambil langsung mendorong tubuh Jodha keluar dari mobilnya. Tapi untung ada seseorang yang menangkap tubuhnya dari belakang. Jalal tak menghiraukan itu dia langsung saja menancapkan gas dan pergi dari hadapan Jodha. “ DASAR BRENGSEKK” Teriakan Jodha seakan menjadi penggiring kepergian Jalal. Jodha yang menyadari kalau ada seseorang di belakangnya langsung berdiri. “ Ah. Maaf tuan, saya merepotkan anda, terima kasih atas bantuannya” ucap Jodha sambil melipatkan tangan dan langsung berlari setelah dia melihat taksi melintas. Tanpa mendengar balasan dari orang itu.
Acara pernikahan pun di mulai. Kuil yang di hiasi dengan berbagai bunga, dan juga Api suci sudah dipersiapkan dengan sangat profesional. Mr. Bharmal memuji kinerja Ruqaiyah “ Kau membuatkan pesta yang indah untuk anak ku, terima kasih” Ucap Mr. Bharmal yang hanya di balas senyuman oleh Ruqaiyah. Jalal sudah memasuki altar pernikahan dan duduk di depan pendeta. Beberapa menit berikutnya Jodha memasuki altar tersebut. Jalal langsung berdiri dan menyambutnya. Jodha seakan ragu membalas tangan Jalal tapi akhirnya dia melakukannya. Acara pemberkatan pernikahan pun di mulai Jalal dan Jodha mengucapkan janji suci berdua dan mengelilingi api suci. “ Kalian sudah resmi menjadi suami istri” itulah kata terakhir pendeta disambut dengan tepukan yang riyuh. Pernikahan itu adalah pernikahan yang fenomenal sampai acara pernikahan tersebut disiarkan secara Live di berbagai televisi. Ucapan dan doa terus saja mengalir dari berbagai kalangan dari pejabat,pebisnis, artis dan semua mendukung mereka berdua. Akibatnya. JSTC dan Akbar Company menjadi yang terkuat di pasar bisnis. Inilah yang terjadi ketika dua pemegang usaha bersatu. Saham dan repotasinya tak terkalahkan.
Ruqaiyah bahkan tak mengucapkan selamat untuk mereka berdua. Dia sibuk mencari solusi karena posisinya sudah menjadi terjepit ketika saham JSTC dan Akbar Company bersatu maka dia tidak punya kesempatan menguasai JSTC. Karena Jodha seorang komisaris JSTC dan Juga seorang Istri CEO Akbar Company. Bisa dia bayangkan berapa kekayaan Jodha dan Jalal kali ini. Setelah pernikahan berlangsung Jodha tidak lagi menempati apartemennya. Dia sudah menjadi Nyonya muda di Akbar mansion Rumah Jalal. Semua pelayan menyambutnya. Tak terkecuali Mrs. Khan ini sangat suka dengan Jodha. “ Silahkan masuk Nyonya muda, saya harap anda betah tinggal di sini bersama kami” ucap Mrs. Khan. Jodha hanya tersenyum. Mrs khan menunjukkan kamar Jodha. “ Apa ini kamar ku?” Tanya Jodha yang di balas anggukan oleh Mrs. Khan “ Tapi ini kamar Jalal,” gerutu Jodha tapi masih bisa didengar oleh Mrs. Khan. Mrs. Khan menatap Jodha dengan bingung. Bukankah memang seharusnya orang yang sudah menikah tidur satu kamar? Batin Mrs. Khan. Jodha menatap Mrs. Khan dengan tersenyum dan berterima kasih atas bantuannya. Mrs. Khan mengangguk dan pamit untuk pergi. Mrs. Khan berpapasan dengan Jalal di depan pintu dan memberi salam. Jalal masuk ke kamarnya dan menemukan Jodha di sana.
“ Dimana kamar ku?” Tanya Jodha kepada Jalal. “ Di sini nona Jodha. Kita akan tidur dalam satu kamar karena banyak orang di rumah ini tidak mungkin kalau kita tidur terpisah, coba kau pikirkan apa yang akan mereka nilai dari hubungan kita?” Jawab Jalal seraya merebahkan dirinya di tempat tidur. Jodha mengernyit sebal kepada Jalal. Jawabannya ada benarnya tidak mungkin dia tidur terpisah. Pasti seisi rumah akan bergosib mengenai hubungan nya. Dan akan berakhir dengan bahaya jika gosib itu akan keluar dari rumah ini. Dengan berat hati Jodha menerima keputusan Jalal untuk tidur satu kamar dengan nya. First Kiss bag 8 by Tatah Bunda Qirania