Rendezvous bag 23 by Sally Diandra

Rendezvous bag 23 by Sally Diandra. Setelah mengambil keuntungan dari penjualan saham Asia Resources Mineral, pak Bharmal segera melunasi hutang hutangnya di Bank, kemudian membagikan sebagian hartanya pada anak yatim piatu dan fakir miskin, juga tidak lupa membantu kedua anak anak laki lakinya yang membutuhkan modal usaha yaitu untuk Bhagwandas dan Maharana Pratap yang membuka usaha sendiri, juga untuk kakak perempuan Jodha, Kaushalia yang memiliki anak yang menderita autis, pak Bharmal memberikan sebagian uangnya untuk perawatan cucunya yang memang membutuhkan perhatian khusus mulai dari makanan sampai ke pendidikannya, sementara Jodha mulai sibuk dengan beberapa sesion take foto bersama Kevin sang fotografer “Numero uno ! Perfect ! I like it, Jodha .... keluarkan semua expresimu ! Yes ! Lagi lagi, Jodha” Kevin terus menerus berteriak memberikan semangat ke Jodha agar Jodha mengeluarkan semua expresi wajahnya ketika difoto “Yes ! cukup ! break dulu, Jodha ... nanti kita lanjutkan lagi” Jodha cuma menganggukkan kepalanya “Perfect, Jodha ! I suka dengan foto shootmu barusan, ada yang ingin bertemu dengan Ye, yuuuk cap cus cyiin” miss Reesham langsung mengajak Jodha untuk bertemu dengan Salima yang sudah menunggu dari tadi “Salima ...” Jodha segera menyambut peragawati ibukota itu dengan senyum lebar diwajahnya “Apa kabar, Jodha ? Lama nggak ketemu ya”, “Ada angin apa kesini ?” Jodha penasaran dengan kedatangan Salima “Angin keberuntungan untukmu, Jodha .... Salima mau mau mengajak Ye untuk ikut ke agency nya” Jodha terperangah “Maksudmu aku masuk ke agency peragawati ?” Salima mengangguk “Dari postur tubuh dan tinggi badanmu aku rasa tidak masalah, kamu tinggal belajar bagaimana cara berjalan dicat walk dan harus mulai terbiasa mengenakan high heels, hahaha ...” kata kata terakhir Salima membuat mereka bertiga tertawa bersama sama “Oooh itu dia, aku paling nggak bisa kalau pake high heels” Jodha meringis sedih “Bisa, kamu pasti bisa !”, “Yes ! That’s right ... kamu harus bisa, Jo ! Karena I mau mengajak Ye di event peragaan busaa I sebulan lagi” Jodha terperangah.

Redenvouz“Serius miss Reesham ? Satu bulan lagi ?”, “Yaaa ... I akan menggelar semua rancangan baru I dan I ingin Ye terlibat didalamnya, Ye mau kan ?” Jodha segera memeluk miss Reesham Khan dengan senyum bahagia, satu langkah telah Jodha mulai “Mau, miss ... mau banget” ujar Jodha sambil melepaskan pelukkannya di miss Reesham “Untuk itulah, I mengundang Salima kesini untuk mempersiapkan Ye agar ready di acara I”, “Jodha ! C’mon ! Let’s take one shoot” dari kejauhan Kevin kembali memanggil Jodha untuk take foto kembali “Aku kesana dulu ya, nanti kita ngobrol ngobrol lagi, oke ?” Salima dan miss Reesham hanya mengangguk, bergegas Jodha menghampiri Kevin “Aku ganti baju dulu ya, Kev”, “Oke, aku tunggu” tak lama kemudian Jodha sudah muncul dengan gaun rancangan miss Reesham yang lain, melihat penampilan Jodha yang agak berbeda dengan gaun yang menampilkan dada terbuka, membuat Kevin semakin takjub dengan penampilan Jodha yang semakin cantik dan sexy, Kevin segera mendekati Jodha yang sudah berdiri dan siap untuk take foto berikutnya “Tu es belle” Jodha mengernyitkan dahinya “Apa itu ?”, “You are beautiful” ujar Kevin sambil membelai wajah dan merapikan rambut Jodha, Jodha hanya tertawa melihat ulah Kevin, Kevin semakin mendekat dan berbisik ditelinganya “Give me a best shoot ! Oke ?” Jodha mengangguk namun tanpa Jodha sadari dari kejauhan Jalal ternyata sudah sampai disana dan sempat melihat ketika Kevin sedang membelai wajah Jodha kemudian berbisik ditelinga Jodha, ingin rasanya Jalal langsung melabrak laki laki bule itu, untungnya Jalal bisa mengontrol dirinya sendiri untuk tidak main labrak ditempat kerja seperti saat ini.

“Oooh haai ... mister handsome, apa kabar ?” miss Reesham Khan segera menyambut kedatangan Jalal dilokasi pemotretan “Hai ... apa masih lama pemotretannya ?”, “Sebentar lagi selesai kok, kenapa udah nggak sabaran ya pengin ketemu sama Jodha ?” Jalal hanya tersenyum “Memangnya kalian sudah jadian, Jalal ?” Salima ikut menimpali, Jalal hanya menyeringai dengan senyumnya yang lebar, tidak mengatakan ya dan tidak juga mengatakan tidak, ini memang sudah pemintaan Jodha untuk tidak mempublikasikan dulu hubungan mereka dikhalayak ramai, sedangkan miss Reesham yang tahu rahasia kecil Jodha ini cuma tersenyum senyum saja sambil memandangi wajah Jalal “Siapa nama fotografer itu ?” tiba tiba Jalal mengalihkan pembicaraan “Itu ? Dia namanya Kevin, bule Perancis, emang kenapa ?” miss Reesham bisa melihat ada binar kecemburuan dimata Jalal namun Jalal berusaha untuk menutupinya, hingga akhirnya sesi take foto Jodha selesai, Jalal masih setia menunggunya “Jo, ini portofolio dirimu sudah selesai aku buat” Kevin segera menghampiri Jodha ketika Jodha hendak berbalik berganti bajunya sendiri.

“Oh ya ? Mana ? Aku mau lihat”, “Kamu ganti baju dulu, nanti aku tunjukkan” Jodha segera mengangguk kemudian bergegas menuju ruang ganti, setelah selesai semua kembali Jodha menghampiri Kevin “Nah, ini buat kamu, Jo” Kevin memberikan sebuah map besar dari bahan plastik yang berisi foto foto dan data pribadi Jodha “Jaga ini baik baik, karena ini seperti CV mu ketika kamu melamar pekerjaan didunia entertainment” ujar Kevin sambil merapatkan tubuhnya ke Jodha, Jalal yang sudah sedari tadi melihatnya, tidak tahan melihat apa yang dilihatnya ini “Jodha !” Jalal segera memanggil nama Jodha ketika Kevin mulai semakin merapatkan tubuhnya ke tubuh Jodha sambil pura pura menunjukkan apa apa saja yang ada didalam portofolio yang dibuatnya untuk Jodha.

Jodha tersentak kaget ketika mendengar suara Jalal memanggilnya, dari tempatnya berdiri Jodha bisa melihat Jalal melambaikan tangan menyuruhnya keluar dari tempat tersebut “Oooh ... pa maksudku temanku sudah datang, aku pulang dulu ya, Kev” Kevin mengangguk angguk “Terima kasih untuk portofolionya ini ya” Kevin terlihat kecewa ketika Jodha hendak meninggalkannya “Jangan lupa besok ada casting iklan, kamu jadi kan ?”, “Yaa ... aku akan datang, pasti ! See you” Jodha segera berlari kecil kearah Jalal yang saat itu masih berdiri bersama miss Reesham Khan dan Salima “Haiii ... sudah lama ya nunggunya” Jalal hanya tersenyum “Jodha, jangan lupa besok aku tunggu dikantorku ya ? Kalau gitu aku pulang dulu yaa ... daah semua” Salima segera meninggalkan mereka “Okee, makasih banget ya Jo ! Jangan lupa besok Ye harus mulai belajar dan jangan lupa bawa high heels”, “Iyaa .. Iyaa, miss itu pasti, aku juga pamit pulang dulu ya, see you” miss Reesham Khan cuma mengangguk, Jalal juga diam saja sambil mengangguk ke miss Reesham kemudian menggandeng tangan Jodha, Jodha mengikuti langkah Jalal dibelakang.

Sesampai dimobil Jalal masih diam saja, tidak ada sepatah katapun dari bibirnya, Jodha merasa ada yang aneh dengan sikap Jalal, karena nggak biasanya Jalal seperti ini, begitu mereka berdua duduk dimobil, Jodha segera memegang pipi Jalal agar menoleh kearahnya “Ada apa ? Kok diam saja ?” Jalal hanya diam sambil tersenyum kearah Jodha, ketika hendak mengontak mobilnya, Jodha segera mematikan “Aku nggak mau pulang kalau kamu belum bicara sama aku, ada apa ?” Jalal menghela nafas dalam “Aku nggak suka melihat Kevin begitu dekat dengan kamu”, “Begitu dekat bagaimana ?” Jodha jadi semakin bingung “Apa kamu nggak ngerasa kalau tadi dia berusaha mendekatkan tubuhnya ke kamu, dengan membelai wajah kamu, rambut kamu, aku nggak suka, Jo !” Jodha teringat ketika Kevin membelai wajahnya ketika mau take foto yang terakhir “Kamu cemburu ?” Jodha berusaha merayu Jalal “Yaa aku cemburu ! Jelas aku cemburu ! Kenapa kamu nggak bialang saja sih sama mereka terutama sama bule Perancis itu kalau aku ini pacarmu ?” Jodha menghela nafas panjang “Sayang, aku harap kamu bisa mengerti, tidak untuk saat ini kita mempublikasikan hubungan kita tapi aku sudah kontrak mati dengan dirimu, jadi tubuhku ini sepenuhnya adalah milikmu” Jalal segera menutup mulut Jodha dengan tangannya “Aku nggak suka dengan kata kata itu, kontrak mati” Jodha tersenyum lalu mengambil tangan Jalal dalam genggamannya.

“Aku sangat berharap kamu bisa mengerti, saat ini aku sedang meniti karier, aku harap kamu bisa mendukungku” Jalal menatap Jodha tajam “Aku selalu mendukungmu tapi kalau dalam perjalanan kariermu banyak orang yang memanfaatkan kedekatannya dengan dirimu, aku tidak terima, Jodha” Jodha tahu kalau Jalal tidak pernah bisa mentolerir siapapun yang berusaha mendekatinya termasuk tempo hari ketika mereka berdua sedang belanja bahan makanan disalah satu supermarket, tanpa Jodha duga ternyata disana dia bertemu dengan Suryaban, teman SMA nya, mereka terlibat pembicaraan cukup hangat sementara Jalal hanya mondar mandir melihat lihat sayuran dan makanan beku sambil sesekali memperhatikan mereka dari jauh dan parahnya Jodha mengenalkan Jalal ke Surya sebagai temannya, tak ayal begitu sampai dirumah, yang tadinya sudah berencana mau masak berdua, rencana tersebut gagal total karena Jalal ngambek, sementara Jodha seharian itu harus merayunya agar mau berbaikan kembali. Dan kali ini kembali Jalal ngambek gara gara Kevin, Jalal memang begitu posesif, istilah manusia gua yang sering dilontarkannya ke Jodha memang benar adanya, Jalal memang hanya ingin memiliki Jodha sendirian, Jalal tidak pernah mau membagi Jodha dengan yang lain, dilihatnya Jalal yang masih ngambek, Jodha segera mendaratkan ciumannya dibibir Jalal dan melumatnya habis bibir Jalal yang sexy, namun Jalal hanya diam saja tidak merespon balik ciuman Jodha seperti biasa.

Jodha tau kalau Jalal masih ngambek dengan dirinya “Hhhh ... ya sudah, kalau kamu nggak mau ngomong, kalau kamu masih ngambek terus kayak gini, mending aku pulang sendiri aja, aku pake taxi saja” ketika Jodha hendak membuka pintu mobil Jalal, Jalal langsung menyambar lengan Jodha, Jodha menoleh dilihatnya Jalal menggelengkan kepalanya, Jodha kembali merebahkan tubuhnya dikursi mobil dan Jalal segera mendaratkan ciumannya ke Jodha sebagai tanda balasan ciuman Jodha tadi, Jodha membalasnya lembut kemudian mereka berdua saling tersenyum “Jangan pernah tinggalkan aku, Jodha” ujar Jalal sambil mendekat dahinya ke dahi Jodha “Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu tapi aku harap kamu bisa mengerti posisiku saat ini, kamu janji ?” Jalal menganggukkan kepalanya “Aku janji tapi ...”, “Kok ada tapi ?” Jalal langsung mengangkat kepalanya “Tapi kalau mereka kelewat batas, aku tidak bisa mentoleransinya, Jodha”, “Iyaaa ..iIya aku tahu, aku yakin hal itu tidak akan terjadi, sayang ... percaya sama aku” sedikit demi sedikit Jodha sudah mulai mengenal pribadi Jalal yang mempunyai temperamen yang bisa langsung meledak bila ada sesuatu yang tidak disukainya selain sifatnya yang posesif, namun Jalal juga akan kelimpungan bila gantian Jodha yang marah atau ngambek, Jodha dan Jalal mulai terbiasa dengan sifat sifat mereka berdua yang sangat bertolak belakang. Sementara dari kejauhan Kevin yang saat itu hendak menuju ke mobilnya dilapangan parkir basement tersebut, sempat melihat kemesraan Jodha dan Jalal didalam mobil “Bukankah tadi dia bilang kalau laki laki itu temannya ?” Kevin yang mulai menyukai Jodha merasa sedikit cemburu melihat kemesraan Jodha dan Jalal. Rendezvous bag 24 by Sally Diandra