Rendezvous bag 28 by Sally Diandra.
Sesampainya di tanah air, Jodha sudah kembali disibukkan dengan berbagai macam pekerjaan yang harus di kerjakannya dan enam bulan telah berlalu hubungan Jodha dengan Jalal semakin lama semakin mesra, kehadirannya satu bulan sekali dirumah ibu Hamida pada saat weekend semakin mendekatkan keakraban Jodha dengan keluarga Jalal yang membuat Rukayah semakin kesal dengan Jodha. Hingga akhirnya hari pembalasan itupun tiba, tanpa sepengetahuan Jodha ternyata Syarifudin yang saat ini sedang dekat dengan Kareena temannya adalah sepupu Rukayah, tepat pada saat Kareena berulang tahun, Syarifudin sengaja membuatkan sebuah pesta ulang tahun besar disebuah diskotik ternama di Jakarta “Kamu harus datang, Jo ! Pokoknya aku nggak mau tahu kamu harus datang !” Jodha meringis sedih “Huuufftttt ... kenapa sih harus didiskotik ? aku paling nggak bisa kalo didiskotik, Kareen ... aku selalu pusing kalo liat lampu lampunya” Jodha berusaha menolak undangan Kareena “Nggak bisa ! Aku nggak terima alasan apapun, kamu harus datang titik !” akhirnya Jodha menyerah dengan permintaan Kareena. Malam yang dijanjikan itu Jodha datang bersama Salima dan teman teman model yang lain, suara hingar bingar dentuman musik disko sudah mulai terdengar sejak dari gerbang depan, Jodha yang sebenarnya kurang menyukai suasana tempat diskotik, malam itu Jodha harus mengorbankan rasa tidak sukanya demi Kareena, dengan dress code black n white, Jodha mengenakan gaun pesta warna hitam tanpa lengan dengan kerah bulat melebar yang dipadu dengan rok tutu menjuntai kebawah hingga ke lutut warna peach, sepatu hitam, dompet genggam hitam, gelang dan kalung perak bakar sementara Salima saat itu mengenakan gaun pesta hitam model kemben dengan rok A line mengembang selutut dengan sabuk kecil warna perak melilit dipinggangnya, dipadu dengan sepatu hitam plisir perak, dompet genggam hitam dan gelang perak, penampilan mereka malam itu terlihat sexy dan elegan “Salima, Jodha ... apa kabar ? Aku seneng akhirnya kalian datang, ayoo enjoy the party” Kareena menyambut kedatangan Salima dan Jodha dengan senyum lebarnya “Selamat ulang tahun ya, Kareena”, “Terima kasih” dari kejauhan Syarifudin memperhatikan kedatangan Jodha dan Salima dengan senyum yang tersungiing dibibirnya.
Suasana pesta ulang tahun Kareena, semakin malam semakin memanas, beberapa tamu undangan kebanyakan sudah mulai turun melantai di lantai dansa, sementara Jodha dan Salima masih asyik duduk disebuh disofa yang terdapat diruangan tersebut, tiba tiba ponsel Salima berdering kencang mengusik keasyikan mereka dipesta “Jo, aku keluar dulu ya, ada telfon dari rumah, aku nggak denger suaranya” Jodha hanya mengangguk, tak lama kemudian Salima kembali dengan muka pucat “Jo, sorry banget aku harus pulang, tiba tiba Rahim badannya panas, kamu nggak papa kan kalau aku tinggal ?”, “Nggak papa, aku nanti pulang sendiri bisa kok, aku kan bawa mobil, kamu pulang saja, kasihan Rahim, titip salam buat dia ya, semoga lekas sembuh” Salima hanya mengangguk dan bergegas berlalu meninggalkan Jodha Sepeninggal Salima, Jodha berbaur dengan teman teman modelnya yang lain yang masih menikmati suasana pesta ulang tahun Kareena “Ayooo, Jo ... kamu harus mencicipi ini” Kareena menyodorkan segelas wine ke Jodha “Kareena terima kasih, aku nggak minum wine” Jodha menolak permintaan Kareena “Alaaa Jodha ... masa sih kamu nggak minum wine, ayoolah dikit aja, sekali sekali minum wine nggak papa lagi, lagian kan nggak tiap hari, Jo” teman teman model yang lain juga berusaha mengajak Jodha untuk minum wine, Jodha yang tadinya berusaha bertahan untuk tidak minum wine akhirnya mau sedikit demi sedikit meminumnya.
Sementara itu dikejauhan diujung ruangan disebrang sofa yang Jodha tempati, nampak sosok Syarifudin sedang duduk santai bersama seorang perempuan yang tersenyum senang ketika melihat Jodha mulai meminum wine dan perempuan itu adalah Rukayah “Tuhan, memang cinta pada kita Syarifudin, sebentar lagi perempuan itu akan mengukir kematiannya sendiri” Syarifudin hanya tersenyum sinis “Kenapa kamu begitu membencinya, Rukayah ? Kalau aku pribadi aku suka dengan tubuhnya yang sexy dan bibirnya yang mungil sensual, aku sudah tidak tahan untuk menikmatinya” Rukayah tertawa terkekeh mendengar celotehan saudara sepupunya ini “Sabar, Syarifudin ... begitu dia terlena, kamu bisa menghabisinya, kamu sudah beritahu Kareena kan untuk membuatnya mabuk ?” Syarifudin mengangguk “Kareena selalu menuruti semua perintahku, tenang saja Rukayah ... semuanya sudah aku tangani”, “Bagus ! Kamu tinggal bilang ke media kapan bisa meliputnya, oke ?” Rukayah tersenyum sinis sambil menatap Jodha yang semakin mabuk “Dan mulai malam ini tamatlah riwayatmu Jodha ! Kalau aku tidak bisa memiliki Jalal, maka kamupun tidak akan bisa memilikinya !” bathin Rukayah dalam hati
Tepat pada saat itu Sujamal yang juga model cat walk pria datang ke pesta tersebut memenuhi undangan Kareena bersama pacarnya Sofia, Sujamal yang memang datang terlambat tidak mengetahui kalau Jodha pacar sahabatnya itu telah mabuk dan mulai bertingkah diluar dugaan, sementara itu Kevin yang juga ada dipesta tersebut, begitu melihat Jodha yang sudah minum terlalu banyak bersama teman teman modelnya yang lain yang mulai mabuk segera menghampiri Jodha “Jo, jangan kebanyakan minumnya, kamu ini sudah terlalu banyak minum” Kevin berusaha memperingatkan Jodha “Kevin, kamu cerewet banget sih ... Jodhanya aja nggak apa apa, santai aja, bro ... kita ini lagi fly, ya nggak, Jo ?”, “Yoa ... santai aja Kevin, aku nggak papa kok” Jodha dan teman teman modelnya yang lain benar benar sudah mulai mabuk “Jo, lebih baik kita pulang sekarang, ayooo ikut aku, aku akan antar kamu pulang” Kevin menggeret lengan Jodha agar mau ikut dengannya “Eiiitttt, mau dibawa kemana Jodha, Kevin ... Jodha kamu mau ngedance kan ? Gimana kalau kita ngedance diatas meja bar itu, asyik kayaknya ya, kamu berani ?” ujar salah satu teman Jodha “Berani ! Siapa takut ? Ayooo ... Let’s we rock the party !” Kevin benar benar tidak percaya ketika Jodha dengan keenam teman model lainnya termasuk Kareena melenggang menuju meja bar dan naik keatas meja bar dengan sepatu high heels mereka “Jodha ! Gila kamu, Jo !” Kevin berusaha menghentikan langkah Jodha tapi Jodha tidak peduli, sementara Sujamal dari tempatnya berdiri mulai terusik dengan penampilan para model diatas meja bar tersebut, awalnya Sujamal dan Sofia mentertawai tindakan konyol para model tersebut yang bikin riuh para tamu undangan, namun begitu dilihatnya ada Jodha disana, Sujamal terlihat panik.
Sujamal mengajak Sofia untuk mendekat kearah meja bar untuk melihat lebih dekat apakah itu benar Jodha atau bukan yang ada diantara ke 7 model yang sedang berdiri diatas meja bar tersebut “Ladies and gentlemen ! Malam ini kami akan mempersembahkan tarian yang spektakuler yang tidak anda duga sebelumnya, kalau anda tidak tahan melihat kami menari, lebih baik kalian menyingkir karena malam ini kami akan menggunjang dunia ! Ladiiieees ... Let’s rock the party !” teriakan Kareena menjadi tanda dimulainya tarian erotis para tujuh model tersebut di meja bar yang mereka lakukan tanpa sadar semuanya mulai menari termasuk Jodha yang mulai menari liar dengan memutar mutarkan rambutnya yang panjang, semua tamu undangan bersorak gembira sambil bertepuk tangan menyambut penampilan mereka, sementara Rukayah dan Syarifudin semakin tertawa lebar melihat penampilan Jodha yang sungguh liar dan erotis “Oooh tidaaak, bisa gawat ini” Sujamal merasa ada yang tidak beres, “Sayang ... aku keluar dulu ya” Sujamal yang merasa risih melihat tarian Jodha malam itu bergegas keluar ruangan dan langsung menelfon Jalal, Jalal yang malam itu baru saja pulang dari acara makan malam bersama kliennya, langsung kaget bergitu mendengar kabar dari Sujamal tentang Jodha “Bro ! Kamu harus kesini, bro ... ada yang nggak beres sama Jodha”, “Nggak beres gimana ?”, “Sudah nggak usah banyak tanya cepat kesini aku ada diskotik Cassanova, buruan !” tanpa bertanya lebih jauh lagi Jalal segera meluncurkan mobil BMW roadster hitamnya menuju ke diskotik tersebut yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
Sementara itu keliaran para model diatas meja bar langsung menjadi sasaran empuk para media elektronik yang mengabadikannya dalam sebuah foto, Rukayah tertawa lebar melihat penampilan Jodha yang diluar dugaannya, sementara Syarifudin semakin tergila gila dengan penampilan Jodha yang begitu liar dimeja bar, sedangkan Kevin beberapa kali menyuruh Jodha turun dengan berteriak teriak dari bawah meja, Jodha tidak menggubrisnya, Jodha terus menikmati dentuman lagu dari disck jockey yang meramu musik hingga semakin asyik terdengar ditelinganya, pengaruh alkohol yang berlebihan telah membuat Jodha berubah, Jodha tidak lagi silau oleh lampu disko yang berputar putar memapar kearah matanya, Jodha malah semakin menikmati suasana didiskotik tersebut sambil meliuk liukkan tubuhnya yang sintal dan padat yang membuat Syarifudin berdecak kagum sambil membayangkan apa yang akan dilakukannya ke Jodha setelah pesta ini usai. Sementara itu dalam hitungan menit Jalal telah sampai didiskotik tersebut, Sujamal langsung menyambut Jalal dipintu utama “Ada apa Sujamal ? Ada dengan Jodha ?”, “Kamu jangan kaget, tenang dan segera ambil pacarmu itu, sebelum dia berbuat yang tidak tidak” Jalal benar benar bingung dengan ucapan Sujamal namun begitu dirinya menyeruak masuk ke dalam diskotik, dari tempatnya berdiri Jalal bisa melihat Jodha dan keenam model lainnya masih meliuk liukkan tubuhnya diatas meja bar, mereka menari tanpa malu malu didepan semua orang yang hadir disana yang menikmati tarian liar ketujuh model tersebut.
Jalal yang masih mengenakan setelan jasnya, segera mencopot jasnya dan berjalan menuju meja bar, Jalal segera menaiki meja bar tersebut dan mendekati Jodha kemudian menutup tubuh Jodha dengan jasnya “Kita pulang, Jodha !” Jodha yang saat itu masih dalam pengaruh alkohol cuma tertawa melihat kedatangan Jalal “Aku masih mau menari, sayang ... tunggulah sebentar”, “Tidak ! Sekarang juga kamu ikut denganku !” Jalal langsung menggeret lengan Jodha untuk turun kebawah meja, Jodhapun menuruti perintah Jalal sambil berjalan sempoyongan “Berhenti !” Syarifudin yang melihat tindakan penyelamatan Jalal benar benar tidak suka dengan cara Jalal memperlakukan Jodha “Mau kamu bawa kemana gadis ini ! Dia sedang menghibur kami !” bentak Syarifudin “Hai bung ! Ini pesta ulang tahun bukan ? Ini bukan tempat prostitusi, gadis ini datang sebagai tamu undangan bukan sebagai wanita penghibur kalian !” Jalal tidak kalah menggertak Syarifudin, Rukayah yang melihat kedatangan Jalal dipesta itu merasa kesal dan marah dengan tindakan pencegahan Jalal, sedangkan Sujamal mulai mendekati Jala dan memberitahu ke Sofia untuk segera membawa Jodha begitu terjadi sesuatu yang tidak beres. Benar saja, Syarifudin tidak terima dengan tindakan dan ucapan Jalal, anak buah Syarifudin yang sudah berjaga disana segera menghajar Jalal, Sujamal membantu Jalal menghajar anak buah Syarifudin, sementara Jodha segera dilarikan oleh Sofia keluar dari diskotik tersebut.
Baku hantam diantara mereka pun tidak terelakkan, suara jerit para wanita membahana di tempat tersebut, chaospun terjadi semua laki laki yang hadir disana saling memukul satu sama lain, keributan dan kekacau baluan terjadi dimana mana sementara Jalal dan Sujamal berusaha menangkis serangan mereka sambil perlahan lahan beringsut kearah pintu keluar, para awak media tidak lupa mengabadikan moment tersebut yang bisa menjadi santapan istimewa mereka, sedangkan Rukayah dan Syarifudin tidak bisa menemukan keberadaan Jalal dan Jodha diantara orang orang yang saling berkelahi, sementara Jalal dan Sujamal yang sudah sampai dipintu keluar segera melarikan mobil mereka masing masing menuju ke rumah Jalal. Sesampainya dirumah Jalal, Jalal menggendong Jodha dalam pelukkannya, diikuti oleh Sujamal dan Sofia, diletakkannya Jodha yang masih setengah sadar karena pengaruh alkohol diatas tempat tidurnya dan tak lama kemudian Jodhapun tertidur. “Terima kasih, untuk pertolongan kalian, aku tidak tahu bagaimana nasib Jodha kalau tidak ada kalian”, “Sama sama, bro ! Sekarang lebih baik kamu istirahat dulu, mumpung dia juga sudah tenang, aku pulang dulu yaa” Jalal hanya mengangguk sambil mengantar Sujamal dan Sofia hingga pintu gerbang. Keesokan harinya ketika Jalal bangun dari tidurnya, dilihatnya Jodha yang tidur dikamar sebelah belum menampakkan tanda tanda bangun, Jalal segera turun kebawah mengambil koran lalu membuat kopi didapur, ketika sedang asyik menikmati bacaan dikoran pagi itu, dilembar entertainment Jalal terperangah ketika membaca sebuah judul “Tarian Erotis 7 Model Ibukota Menimbulkan Chaos” dalam berita tersebut disebutkan ternyata peristiwa semalam mengakibatan kematian salah seorang tamu undangan yang mati karena ditusuk, disana juga disebutkan nama nama para pelaku pembuat cheos termasuk dirinya dan Jodha.
Jalal termangu membaca baris demi baris pada koran tersebut, tak lama kemudian Jalal segera menelfon nomer telfon ibunya “Selamat pagi, sayang ... apa kabar ?” suara ibu Hamida terdengar diujung sana “Ibu sudah baca koran Jakarta Hari Ini ?” Jalal langsung to the point begitu mendengar suara ibunya disebrang sana “Belum, ada apa Jalal ?”, “Baca halaman 11 di judul “Tarian Erotis 7 Model Ibukota Menimbulkan Chaos” ibu Hamida tampak membalik balik lembar demi lembar koran tersebut “Ibu, jangan menyimpulkan apa apa terlebih dahulu sebelum ibu tahu kebenarannya, nanti pasti akan aku kabari” ibu Hamida hanya diam mendengarkan ucapan Jalal “Ibu dengar aku kan ?”, “Yaa ibu dengar, ibu sedang membaca beritanya”, “Ibu dengarkan aku dulu ... aku mohon dengan hormat agar ibu segera menghentikan tantangan ibu ke Jodha, aku rasa apa yang telah dia lakukan itu sudah cukup, tidak ada yang perlu dibuktikan lagi, aku akan segera menikahinya di bulan ini, aku harap ibu mengerti” ibu Hamida hanya terdiam mendengarkan ucapan Jalal sambil terus membaca berita tentang Jodha dikoran. Rendezvous bag 29 by Sally Diandra.